Indonesia, Management

Pilihan dan Liburan, tanda bahwa Anda Sejahtera…

Kesejahteraan, itulah tujuan dari banyak ilmu pengetahuan dikembangkan, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat seperti ilmu ekonomi, dimana kesejahteraan adalah tujuan dari ilmu yang mempelajari tentang perilaku rumah tangga ini. Kemudian banyak indikator yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sebuah masyarakat maupun individu, dimana saat ini indikator yang paling populer untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat adalah PDB (Product Domestic Bruto), walaupun saat ini indikator kesejahteraan tersebut mulai banyak digugat karena pada dasarnya PDB yang merupakan alat untuk mengukur tingkat output sebuah masyarakat bukan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Gugatan terhadap keabsahan penggunaan PDB atau PDRB sebagai alat ukur tingkat kesejahteraan kemudian melahirkan banyak indikator-indikator baru, salah satunya adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang satu penyusunnya adalah Amartya Sen, Peraih Nobel Ekonomi dimana IPM merupakan indeks komposit yang menggabungkan ukuran kesejahteraan dari tiga sektor yaitu tingkat pendidikan, kesehatan dan kemampuan ekonomi sebuah masyarakat. Kemudian masih banyak lagi indikator yang lahir untuk mengukur kesejateraan seperti indeks kebahagiaan dan lain sebagainya.

Namun sebenarnya banyak ukuran-ukuran yang sifatnya lebih dekat dengan keseharian kita yang dapat kita gunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan seperti akses terhadap pilihan dan liburan. Mungkin Anda akan bertanya bagaimana akses terhadap kedua hal tersebut dapat menjadi ukuran tingkat kesejahteraan?

Bagi saya, akses terhadap pilihan dan liburan dapat menjadi pembeda seseorang dengan seseorang yang lainnya pada tingkat kesejahteraann mereka. Mudahnya seperti ini, katakanlah ada 2 orang dengan tingkat penghasilan yang sama dalam satu bulan, namun orang pertama memiliki jam kerja atau kesempatan berlibur yang lebih banyak dibandingkan yang lainnya, maka kita dapat mengatakan orang pertama memiliki potensi untuk lebih sejahtera dibandingkan orang kedua, karena apabila orang pertama memanfaatkan selisih jam kerja yang dia miliki untuk melakukan pekerjaan lain sehingga jam kerjanya sama dengan orang kedua, maka dia memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penghasilan lebih besar dari orang kedua, namun bila ia tidak lakukan itu, maka dirinya memiliki waktu luang lebih banyak yang dapat dimanfaatkan untuk bersama keluarga atau digunakan untuk bersosialisasi dengan masyarakat atau aktivitas lainnya seperti berolahraga, membaca buku, berwisata dan lain sebagainya dan dari sana ia akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari orang kedua. Selain itu, liburan yang sifatnya wisata, akan dapat menjelaskan lebih jauh tentang tingkat kesejahteraan seseorang, karena alih-alih waktu luangnya ia gunakan untuk sesuatu yang dapat menambah penghasilannya, justru ia gunakan untuk mengurangi tabungannya.

Kemudian ukuran yang kedua adalah tentang akses terhadap pilihan, mengapa akses terhadap pilihan ini dapat kita gunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan seseorang? Seperti ini, misalnya dalam hal pekerjaan, contohnya seseorang yang pada posisinya cenderung tidak memiliki banyak akses terhadap pilihan untuk bekerja di tempat atau di sektor lain, bisa jadi banyak hal yang mempengaruhi, mungkin karena kompetensi, tingkat pendidikan, jaringan yang lemah, atau hal lainnya. Sehingga ketika, misalnya orang tersebut memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya saat ini, maka ia tidak memiliki cukup banyak pilihan untuk bekerja di tempat lain yang memungkinkan dirinya untuk tetap memiliki penghasilan seperti saat ini. Namun bagi Anda yang memiliki lebih banyak kemungkinan pilihan terhadap jenis pekerjaan atau pilihan dimana Anda akan bekerja, maka kita dapat mengatakan Anda lebih beruntung bila dibandingkan orang tersebut dan Anda memiliki potensi untuk lebih sejahtera. Karena pastinya Anda akan mengambil pilihan yang paling baik bagi diri Anda, sedangkan orang tadi tidak terlalu memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan bagi dirinya sendiri.

Itulah bagaimana liburan dan pilihan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan kita. Boleh jadi Anda tidak setuju, tidak apa-apa karena ini bukan tulisan yang terlalu serius, tidak perlu mengernyitkan dahi untuk bisa memahaminya pun tidak harus sependapat dengan apa yang saya tulis. Tapi saya ucapkan selamat kepada Anda yang dapat berlibur dan memiliki banyak pilihan, karena artinya tidak semua orang seberuntung Anda…

Salam

@tengah keramaian Kota Bekasi

featured images: 123rf.com

Standard